Membentengi Diri dan Keluarga dari Bahaya Sihir

Bismillah ashshalatu was salamu ‘ala Rasulillah amma ba’du.

Melindungi diri dan keluarga dari berbagai macam keburukan yaitu dengan cara membimbing diri sendiri dan keluarga untuk senantiasa mentauhidkan Allah Ta’ala dan bertawakal kepada-Nya. Diantara cara yang efektif untuk membentengi diri dan keluarga dari gangguan jin dan pengaruh buruk sihir, yaitu dengan banyak membaca dzikir-dzikir yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Diantara dzikir-dzikir tersebut adalah:

  1. Membaca ayat kursi setiap selesai melaksanakan shalat fardu setelah membaca dzikir-dzikir selepas shalat, juga membacanya ketika hendak tidur. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa membaca ayat kursi di malam hari maka ia senantiasa dalam penjagaan Allah dan tidak akan didekati setan sampai pagi hari.” (H.R. Bukhari dan Muslim).
  2. Membaca surat Al-Ikhlas dan Al-Mu’awwidzatain (surat Al-Falaq dan An-Nas) setiap selesai melaksanakan shalat fardu, kemudian membaca surat-surat tersebut sebanyak 3 (tiga) kali di awal siang (setelah shalat subuh) dan di awal malam (setelah shalat magrib).
  3. Membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah di awal malam. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda (yang artinya): “Barangsiapa membaca dua ayat terakhir surat Al-Baqarah di malam hari maka keduanya akan mencukupinya.” (H.R. Bukhari). Maksudnya adalah cukup untuk melindungi diri dari segala keburukan.
  4. Banyak membaca dzikir “A’uudzu bi kalimaatillaahit taammati min syarri maa khalaq”, yang artinya: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari keburukan makhluk ciptaan-Nya.”, pada siang dan malam hari maupun ketika singgah di suatu tempat, baik berupa bangunan, padang pasir, lautan dan sebagainya. Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Barangsiapa singgah di suatu tempat kemudian membaca ‘A’uudzu bi kalimaatillahit taammati min syarri ma khalaq’ maka tidak dapat membahayakannya sesuatupun sampai ia berpindah dari tempat tersebut.” (H.R. Muslim).
  5. Membaca dzikir “Bismillaahil ladzii laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa-i wa huwas samii’ul ‘aliim”, yang artinya, “Dengan nama Allah yang tidak ada yang dapat mencelakai bersama nama-Nya apapun yang ada di bumi dan langit. Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”,sebanyak 3 (tiga) kali. Hal ini berdasarkan sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam (yang artinya), “Barang siapa yang mengatakan “Bismillaahil ladzii laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa-i wa huwas samii’ul ‘aliim” sebanyak tiga kali, niscaya tidak akan ada sesuatu pun yang membahayakannya” (HR. Abu Daud: 5088, dan Tirmidzi: 3388) dinilai shahih oleh Al-Albani).

Penutup

Demikian diantara dzikir-dzikir yang sudah semestinya kita hafalkan dan kita amalkan, yang menjadi sebab terbesar seorang hamba terhindar dari bahaya sihir dan keburukan lainnya, yaitu bagi orang yang senantiasa menghafalkan dan mengamalkannya dengan penuh keimanan, keyakinan serta penyandaran diri yang kuat kepada Allah Ta’ala. Semoga bermanfaat, Allahu a’lam bish shawab.

Rujukan:

Al-Qaulul Mufid ‘ala Kitabit Tauhid karya Syaikh Shalih Al-Utsaimin

https://islamqa.info/ar/2662

Penulis: AbdulFatah,S.Si (Almunus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta)

Murajaah: Ust. Ammi Nur Baits

Mengobati Sihir

Terkait dengan sihir, ada dua bentuk penanggulangan. Pertama, tindakan pencegahan untuk menghindari sihir. Yang kedua, pengobatan bagi yang terkena sihir.

Sebelum Terkena Sihir

Ada beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menghindari sihir:

1. Berusaha melaksanakan kewajiban, menjauhi larangan, dan bertaubat dari setiap maksiat. Semua aktivitas ini akan menjadi sebab Allah melindunginya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah memberikan beberapa pesan kepada Ibnu Abbas, diantaranya:

“Jagalah Allah, niscaya Allah akan menjagamu. Jagalah Allah, niscaya kamu jumpai Dia di hadapanmu…” (HR. Ahmad 2669, Tirmidzi 2516, dan dishahihkan al-Albani)

Makna hadits:

– Jagalah Allah: Jaga aturan Allah, laksanakan kewajiban dan hindari yang diharamkan.

– Kamu jumpai Dia di hadapanmu: Allah akan menolongmu dalam setiap keadaan yang engkau butuhkan.

2. Banyak membaca Al-Quran atau dzikir lainnya. Diantaranya adalah dzikir pagi petang dan dzikir sebelum tidur. Jadikan aktivitas ini sebagai wirid harian.

Orang yang rajin berdzikir dan membaca Al-Quran hatinya akan senantiasa hidup. Lebih dari itu, Allah menjanjikan orang yang membaca dzikir pagi dan petang akan mendapatkan perlindungan dari-Nya.

3. Makan tujuh kurma Madinah setiap pagi. Ini berdasarkan hadits dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Siapa yang makan tujuh kurma dari daerah ini (Madinah) ketika pagi, maka tidak akan terkena bahaya racun, sampai sore.” (H.R. Muslim 2047).

Dalam riwayat lain, beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Siapa yang sarapan dengan 7 kurma ajwah, maka racun dan sihir tidak akan membahayakannya di hari itu.” (H.R. Bukhari 5779 dan Muslim 2047).

Apabila Terkena Sihir

Kemudian, jika ada orang yang mengalami cobaan dengan terkena sihir, hendaknya dia mengharap pahala kepada Allah atas musibah ini, dan berusaha mengobatinya. Pengobatan sihir bisa dilakukan dengan dua cara:

Cara Pertama, dengan ruqyah yang sesuai syariat

Diantara metode yang pernah dipraktikkan dan itu mujarab adalah:

1. Mandi dengan air yang telah dicampur daun bidara

Persiapan: Siapkan 7 daun bidara hijau, dan seember air yang cukup untuk mandi.

Caranya:

a. Haluskan daun bidara dengan ditumbuk, dan campurkan ke dalam air yang telah disiapkan.

b. Baca ayat-ayat berikut di dekat air (di luar kamar mandi):

1) Baca ta’awudz: a-‘uudzu billahi minas syaithanir rajiim

2) Ayat kursi (Q.S. Al-Baqarah: 255)

3) Q.S. Al-A’raf, dari ayat 117 sampai 122

4) Q.S. Yunus, dari ayat 79 sampai 82

5) Q.S. Thaha, dari ayat 65 sampai 70

6) Surat Al-Kafirun, Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas

7) Minumkan air tersebut di atas 3 kali (bisa gunakan gelas kecil)

8) Gunakan sisanya untuk mandi.

9) Cara seperti ini bisa dilakukan beberapa kali, sampai pengaruh sihirnya hilang.

(Metode ini disebutkan oleh Dr. Said bin Ali bin Wahf al-Qahthani dalam buku beliau Ad-Dua wa Yalihi Al-Ilaj bi Ar-Ruqa, Hal. 35).

2. Membaca ruqyah kemudian ditiupkan

Caranya:

a. Baca surat Al-Fatihah, ayat kursi, dua ayat terakhir surat Al-Baqarah, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.

b. Ulangi sebanyak 3 kali atau lebih

c. Baca ayat di atas, sampil ditiupkan dan diusapkan ke bagian tubuh yang sakit.

d. Baca doa-doa ketika menjenguk orang sakit.

Cara Kedua, menghancurkan simpul sihir

Cara kedua ini adalah metode menghilangkan sihir yang paling mujarab. Hanya saja, cara kedua ini agak sulit dilakukan, karena harus diketahui simpul sihir yang ditanam oleh dukun. Jika simpul sihir ini bisa dihancurkan maka pengaruh sihir akan hilang total. Simpul ini bak pangkalan militer bagi si dukun untuk menyihir objek sasaran.

Sebagaimana hal ini pernah dialami oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, seperti yang disebutkan dalam Shahih Bukhari dan Shahih Muslim. Berikut redaksi kisah yang lebih lengkap. Redaksi ini disebutkan oleh At-Tsa’alibi dalam tafsirnya dan dinukil oleh Ibnu katsir:

Dari Ibnu Abbas dan ‘Aisyah radhiyallahu ‘anhuma menceritakan:

Dulu ada seorang remaja Yahudi yang menjadi pelayan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Sehingga, datanglah beberapa orang Yahudi menemui anak ini. Sampai akhirnya si remaja ini mengambil rontokan rambut kepala Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dan potongan sisir rambut, dan dia berikan ke orang Yahudi. Akhirnya, mereka gunakan rambut ini sebagai bahan untuk menyihir Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Pelaku sihir adalah seorang Yahudi Bani Zuraiq, namanya Labid bin A’sham. Simpul sihir dari rambut tersebut di tanam di sumur milik Bani Zuraiq, namanya sumur Dzarwan.

Karena pengaruh sihir ini, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam jatuh sakit, sampai rambut beliau mudah rontok. Beliau seolah-olah melakukan sesuatu dengan istrinya padahal tidak melakukan apapun. Sampai akhirnya beliau bermimpi, beliau melihat ada dua malaikat yang datang. Yang satu duduk di dekat kepala beliau dan yang satu duduk di dekat kaki beliau.

Malaikat pertama bertanya, “Apa yang terjadi dengan orang ini?” “Dia tersihir.” Jawab Malaikat kedua. “Siapa yang menyihir?” Tanya malaikat pertama. “Labid bin A’sham orang Yahudi.” Jawab malaikat kedua. “Dengan apa dia disihir?” Jawabnya: “Dengan rambut dan potongan sisir.” “Di mana simpul sisirnya?” Jawabnya: “Dibungkus kulit mayang kurma, ditindih batu, di dalam Sumur Dzarwan.”. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terbangun. Kemudian beliau berangkat ke Sumur Dzarwan di Bani Zuraiq bersama Ali bin Abi Thalib, Zubair bin Awam, dan Ammar bin Yasir.

Ali diperintahkan untuk mengambil batu itu, untuk mengeluarkan bungkus simpul sihir. Ketika itu, Allah menurunkan dua surat Al-Muawidzatain (surat Al-Falaq dan An-Nas). Sebelumnya, Ali bin Abi Thalib diperintahkan untuk membaca dua surat tersebut. Ternyata di dalamnya ada beberapa helai rambut dan potongan sisirnya. Di sana juga ada ikatan buntalan jumlahnya ganjil. Selanjutnya benda itu dimusnahkan dan sumurnya ditutup.

Seketika itu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam langsung terasa ringan dan hilang pengaruh sihirnya. Setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam kembali, beliau sampaikan kepada istrinya:

“Hai ‘Aisyah, air sumur itu seperti terkena daun pacar (inai). Atau seolah pangkal mayang kurma seperti kepala setan.” (H.R. Bukhari 5763)

Imam Ibnul Qoyim dalam Zadul Ma’ad mengatakan:

Cara menyembuhkan sakit ini ada dua, diantaranya adalah mengeluarkan sumber sihir dan menghancurkannya. Ini adalah cara yang paling sempurna. Sebagaimana terdapat riwayat yang shahih dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau berdoa kepada Allah tentang sumber sihir yang menimpa beliau, kemudian Allah tunjukkan bahwa pangkalnya ada di dalam sumur, dengan rambut dan potongan sisir dibungkus mayang kurma jantan. Ketika benda itu dikeluarkan, pengaruh sihir itu langsung hilang, seolah beliau baru terbebas dari ikatan. Inilah metode yang paling ampuh untuk mengobati orang yang terkena sihir. Seperti halnya menghilangkan sumber penyakit dalam tubuh. (Zadul Ma’ad, 4:113)

Referensi  : https://konsultasisyariah.com/14637-obat-sihir.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *