Indahnya Pintu Taubat

Edisi 1734

Hakikat taubat adalah kembali tunduk kepada Allah dari bermaksiat menuju ketaatan kepada-Nya. Taubat ada dua macam: taubat mutlak dan taubat muqayyad (terikat). Taubat mutlak ialah bertaubat dari segala perbuatan dosa. Sedangkan taubat muqayyad ialah bertaubat dari salah satu dosa tertentu yang pernah dilakukan.

Syarat-syarat taubat meliputi: beragama Islam, berniat ikhlas, mengakui dosa, menyesali dosa, meninggalkan perbuatan dosa, bertekad untuk tidak mengulanginya, mengembalikan hak orang yang dizalimi, bertaubat sebelum nyawa berada di tenggorokan atau matahari terbit dari arah barat. Taubat adalah kewajiban seluruh kaum beriman, bukan kewajiban orang yang baru saja berbuat dosa. Karena Allah berfirman (yang artinya),

Dan bertaubatlah kalian semua wahai orang-orang yang beriman supaya kalian beruntung.” (Q.S. An Nur: 31) (lihat Syarh Ushul min Ilmil Ushul Syaikh Al ‘Utsaimin rahimahullah, tentang pembahasan isi khutbatul hajah).

Allah Maha Pengampun, Maha Penerima Taubat dan Maha Penyayang

Allah menyifati diri-Nya di dalam Al Quran bahwa Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang sebanyak hampir 100 kali. Allah berjanji mengaruniakan nikmat taubat kepada hamba-hamba-Nya di dalam sekian banyak ayat yang mulia. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

Allah menginginkan untuk menerima taubat kalian, sedangkan orang-orang yang memperturutkan hawa nafsunya ingin agar kalian menyimpang dengan sejauh-jauhnya.” (Q.S. An Nisaa’: 27).

Allah Ta’ala juga berfirman (yang artinya), “Dan seandainya bukan karena keutamaan dari Allah kepada kalian dan kasih sayang-Nya (niscaya kalian akan binasa). Dan sesungguhnya Allah Maha penerima taubat lagi Maha Bijaksana.” (Q.S. An Nuur: 10).

Oleh karenanya, saudaraku yang tercinta…

Pintu taubat terbuka lebar, ada di hadapanmu, ia menanti kedatanganmu… Jalan orang-orang yang bertaubat telah dihamparkan. Ia merindukan pijakan kakimu… Maka ketuklah pintunya dan tempuhlah jalannya. Mintalah taufik dan pertolongan kepada Tuhanmu… Bersungguh-sungguhlah dalam menaklukkan dirimu, paksalah ia untuk tunduk dan taat kepada Tuhannya. Dan apabila engkau telah benar-benar bertaubat kepada Tuhanmu kemudian sesudah itu engkau terjatuh lagi di dalam maksiat, sehingga memupus taubatmu yang terdahulu, janganlah malu untuk memperbaharui taubatmu untuk kesekian kalinya. Selama maksiat itu masih berulang padamu maka teruslah bertaubat.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

Karena sesungguhnya Dia Maha mengampuni kesalahan hamba-hamba yang benar-benar bertaubat kepada-Nya.” (Q.S. Al Israa’: 25).

Katakanlah, ‘Hai hamba-hamba-Ku yang melampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kalian berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni semua dosa. Sesungguhnya Dialah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang …’” (Q.S. Az Zumar: 53).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seandainya kalian berbuat dosa sehingga tumpukan dosa itu setinggi langit kemudian kalian benar-benar bertaubat, niscaya Allah akan menerima taubat kalian.” (Shahih Ibnu Majah).

Maka di manakah orang-orang yang bertaubat dan menyesali dosanya? Di manakah orang-orang yang kembali taat dan merasa takut siksa? Di manakah orang-orang yang ruku’ dan sujud?

Berbagai Keutamaan Taubat

Pada hakikatnya taubat itulah isi ajaran Islam. Maka orang yang benar-benar berbahagia ialah yang menjadikan taubat sebagai sahabat dekat dalam perjalanannya menuju Allah dan negeri akhirat. Sedangkan orang yang binasa adalah yang menelantarkan dan mencampakkan taubat di belakang punggungnya. Beberapa di antara keutamaan taubat ialah:

Pertama: Taubat adalah sebab untuk meraih kecintaan Allah Ta’ala.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang bertaubat dan mencintai orang-orang yang suka membersihkan diri.” (Q.S. Al Baqarah: 222).

Kedua: Taubat merupakan sebab keberuntungan.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

Dan bertaubatlah kepada Allah wahai semua orang yang beriman, supaya kalian beruntung.” (Q.S. An Nuur: 31).

Ketiga: Taubat menjadi sebab diterimanya amal-amal hamba dan turunnya ampunan atas kesalahan-kesalahannya.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

Dialah Allah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan Maha mengampuni berbagai kesalahan.” (Q.S. Asy Syuura: 25).

Keempat: Taubat merupakan sebab masuk surga dan keselamatan dari siksa neraka.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

Kecuali orang-orang yang bertaubat di antara mereka, dan beriman serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang yang akan masuk ke dalam surga dan mereka tidaklah dianiaya barang sedikit pun.” (Q.S. Maryam: 5960).

Kelima: Taubat merupakan sebab berbagai kejelekan diganti dengan kebaikan.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

Kecuali orang-orang yang bertaubat dan beriman serta beramal saleh maka mereka itulah orang-orang yang digantikan oleh Allah keburukan-keburukan mereka menjadi berbagai kebaikan.” (Q.S. Al Furqan: 68-70).

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Seorang yang bertaubat dari suatu dosa sebagaimana orang yang tidak berdosa.” (H.R. Ibnu Majah, dishahihkan oleh Al Albani).

Keenam: Taubat adalah sebab untuk menggapai keimanan dan pahala yang besar.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

Kecuali orang-orang yang bertaubat, memperbaiki diri dan berpegang teguh dengan agama Allah serta mengikhlaskan agama mereka untuk Allah, mereka itulah yang akan bersama dengan kaum beriman dan Allah akan memberikan kepada kaum yang beriman pahala yang amat besar.” (Q.S. An Nisa` : 146).

Ketujuh: Taubat merupakan sebab turunnya barakah dari atas langit serta bertambahnya kekuatan.

Allah Ta’ala berfirman (yang artinya),

Wahai kaumku, minta ampunlah kepada Tuhan kalian kemudian bertaubatlah kepada-Nya niscaya akan dikirimkan kepada kalian awan dengan membawa air hujan yang lebat dan akan diberikan kekuatan tambahan kepada kalian, dan janganlah kalian berpaling menjadi orang yang berbuat dosa.” (Q.S. Hud: 52).

Kedelapan: Keutamaan taubat yang lain adalah menjadi sebab malaikat mendoakan orang-orang yang bertaubat.

Hal ini sebagaimana difirmankan Allah Ta’ala (yang artinya),

Para malaikat yang membawa ‘Arsy dan malaikat lain di sekelilingnya senantiasa bertasbih dengan memuji Tuhan mereka, mereka beriman kepada-Nya dan memintakan ampunan bagi orang-orang yang beriman, (seraya mengatakan,) ‘Ya Rabb kami, rahmat dan ilmu-Mu Maha luas meliputi segala sesuatu, ampunilah orang-orang yang bertaubat dan mengikuti jalan-Mu serta peliharalah mereka dari siksa neraka …’.” (Q.S. Ghafir: 7).

Dan masih banyak lagi keutamaan bertaubat. Oleh karena itu, saudaraku yang kucintai…

Sudah sepantasnya setiap orang yang berakal untuk bersegera menggapai keutamaan dan memetik buah memikat yang dihasilkan oleh ketulusan taubat itu.

Saudaraku,

Tunaikanlah taubat yang diharapkan Ilahi

Demi kepentinganmu sendiri

Sebelum datangnya kematian dan lisan terkunci

Segera lakukan taubat dan tundukkanlah jiwa

Inilah harta simpanan bagi hamba yang kembali taat dan baik amalnya

Demikianlah tulisan ringkas kami mengenai taubat. Semoga Allah selalu menajdikan kita sebagai hamba yang senantiasa bertaubat kepada-Nya.

Wa shallallahu ‘ala Nabiyyina Muhammadin wa ‘ala aalihi wa shahbihi wa sallam. Wal hamdu lillaahi Rabbil ‘aalamiin.

(Disadur dari Ya Ayyuhal Muqashshir Mata Tatuubu, Qismul ‘Ilmi Darul Wathan dan tambahan dari sumber lain).

Penulis: Ustaz Abu Muslih Ari Wahyudi, S.Si.
Disarikan dari https://muslim.or.id/401-keutamaan-taubat.html.

Dimurajaah oleh Ustaz Abu Salman, B.I.S.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *