Untaian Nasihat untuk Mahasiswa Baru

Edisi 2104

Selamat kepada teman-teman yang telah Allah takdirkan untuk berkuliah di kampus impian dan pilihan. Tulisan ini semoga menjadi bekal dalam menjalani kehidupan sebagai mahasiswa

  • Ingat Pesan Orang Tua: Nasihat orang tua seperti “Jaga diri baik-baik” dan “Jangan lupa shalat” penting diingat, terutama dalam menghadapi godaan di lingkungan baru.
  • Adaptasi dariCulture Shock: Beradaptasi dengan lingkungan baru penting dilakukan segera. Buka komunikasi dengan kawan yang baik, cari lingkar pertemanan yang positif.
  • Mahasiswa dan Ilmu Agama: Pergaulan bebas di kampus bisa mengejutkan. Oleh karena itu, penting belajar ilmu agama.
  • Momen Terbaik untuk Berubah Menjadi Lebih Baik.
  • Fokus Pada Tujuan Utama: Miliki tujuan yang jelas selama menjadi mahasiswa agar membantu langkah kita lebih terarah dan menghindari distraksi.
  • Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental: Jaga kesehatan fisik dan mental dengan pola hidup yang baik dan lingkungan yang mendukung. Al-Qur’an adalah obat terbaik.
  • Pandai Mengatur Waktu: Manfaatkan waktu untuk pengembangan diri.

Sebelum memulai tulisan ringkas ini, kami ucapkan selamat kepada teman-teman yang tahun ini telah Allah takdirkan untuk berkuliah di kampus impian dan kampus pilihan. Sebuah kebanggaan orang tua tatkala anaknya bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang lebih tinggi. Mungkin sebagian teman-teman ada pula yang berasal dari luar daerah, beranjak merantau dengan segenap harapan. Tulisan ringkas ini semoga menjadi bekal bagi teman-teman semua dalam menjalani roda kehidupan sebagai mahasiswa.
Ingat Pesan Orang Tua

Suatu nasihat, pesan yang mendalam, yang sering disampaikan dari ribuan orang tua yang diucapkan kepada anaknya yang akan mengenyam pendidikan tinggi adalah “Jaga diri baik-baik ya nak …” “Jangan lupa shalat” “Manfaatkan waktumu di sana sebaik mungkin”. Nasihat yang sederhana namun menyentuh hati banyak jiwa ketika menyadari sarat akan makna.

Menjaga diri bukanlah hal mudah di lingkungan yang baru. Banyak sekali godaan yang menerpa dengan berbagai jenisnya. Mulai dari godaan secara gaya hidup, tingkah laku, maupun pemikiran.

Oleh karena itu, pesan ini sangatlah berarti terlebih ketika kita mengimani Firman Allah Ta’ala yang artinya,

“Wahai orang-orang yang memiliki iman, jagalah diri kalian dan keluarga kalian dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu, penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (QS. At-Tahrim : 6)

Adaptasi dari Culture Shock

Mahasiswa baru memiliki semangat yang menggebu. Namun, berasal dari luar daerah juga bukan hal yang mudah. Perbedaan budaya dan kebiasaan, sesederhana cara berbicara, bisa membuat kita merasa tidak nyaman olehnya. Untuk itu, beradaptasilah dengan segera. Buka komunikasi yang baik dengan kawan-kawan yang baik pula. Carilah lingkar pertemanan yang bisa membuatmu bertumbuh menjadi lebih baik, dalam hal akhlak maupun akademik.

Tak perlu risau dengan dunia yang terasa berbeda. Cukup lalui saja dengan melaksanakan tugas sebagai mahasiswa. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, “Diantara baiknya keislaman seseorang adalah meninggalkan hal-hal yang tidak bermanfaat untuknya.” (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah).

Teman, isilah hari dengan hal-hal yang bermanfaat. “Waktu tidak akan menunggu kita nyaman melakukan aktivitas, tapi kita lah yang harus memanfaatkan waktu itu untuk produktifitas.”

Mahasiswa dan Ilmu Agama

Telah disebutkan sebelumnya bahwa pergaulan di dunia kampus begitu bebas. Hingga beberapa kawan kita yang berlatar belakang agamis terkejut atau terkagum dengan pandangan dunia yang berubah drastis. Menjadi baik atau buruk, itulah pilihan dan misteri di balik pilihan selanjutnya.

Kawan, perlulah kita diam sejenak, merenungi setiap inci yang akan dilalui. Untuk itu pula, kita perlu barometer yang bernama agama. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Sebaik-baik ucapan adalah kitabullah. Dan sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk Muhammad.” (HR. Muslim).

Tidak ada kata terlambat untuk belajar ilmu agama. Salah satu tips supaya lebih mengena adalah menghadiri kajian di masjid yang membahas dasar-dasar beragama, seperti kajian tauhid, akidah, dan fikih. Pada dasarnya, inilah yang kita butuhkan dalam jangka panjang. Sebagaimana Imam Ahmad pernah berkata, “Manusia jauh lebih membutuhkan ilmu daripada kebutuhan mereka kepada makan dan minum. Karena makanan dan minuman dibutuhkan dalam sehari sekali atau dua kali. Adapun ilmu dibutuhkan sebanyak hembusan nafas.

Momen Terbaik untuk Berubah Menjadi lebih Baik

Momen menjadi mahasiswa baru merupakan momen yang tepat untuk berubah menjadi lebih baik. Sedikit atau bahkan tidak ada yang tau bagaimana kita di masa lalu. Tidak akan ada yang membandingkan dirimu saat ini dengan sebelumnya. Yang ada hanyalah branding dirimu saat ini. Manfaatkan sebaik mungkin kesempatan yang barangkali tidak datang dua kali ini. Perubahan bisa dimulai dari hal yang sederhana. Misalnya, shalat tepat waktu dan merutinkan membaca Al-Qur’an. Bisa juga dengan hal-hal non ibadah seperti menata diri untuk disiplin, menjaga kebersihan diri dan lingkungan, dan hal-hal positif lain yang bisa dilakukan.

Fokus Pada Tujuan Utama

Milikilah tujuan yang baik dan jelas selama mengemban nama sebagai mahasiswa. Seperti memperoleh IPK tertentu, mengikuti perlombaan, mengerjakan penelitian bersama dosen, atau memperdalam ilmu agama. Dengan adanya tujuan ini, langkah kita menjadi lebih terarah dan bisa mempersiapkan bekal sedini mungkin sejak menjadi mahasiswa baru. Selain itu, adanya tujuan dan memegang teguh tujuan ini dapat mengalihkan dari distraksi-distraksi yang menyebabkan kita terjerumus pada pergaulan yang salah.

Menjaga Kesehatan Fisik dan Mental

Setelah menjalani hari-hari sebagai mahasiswa, akan ada fase di mana jadwal sangat padat dan membutuhkan performa yang baik. Di sisi lain,  Untuk itu, penting bagi kita menjaga kesehatan fisik dan mental. Dalam menjaga kesehatan fisik, sudah cukup banyak informasi dan akses kesehatan yang mendukung. Adapun kesehatan mental, seringkali gejala-gejala awalnya diabaikan. Untuk menjaga kesehatan mental, aturlah pola hidup yang baik serta mencari lingkungan yang mendukung.

Dan sebaik-baik obat itu adalah Al-Qur’an.

Allah Ta’ala berfirman yang artinya,

“Dan kami turunkan Al-Qur’an sebagai penyembuh dan rahmat.”  (QS. Al-Isra: 82)

Di dalam Al-Qur’an, Allah Ta’ala telah memberikan banyak solusi untuk berbagai permasalahan kehidupan. Misalnya, ketika sedang banyak masalah, bukalah Al-Qur’an surah At-Tahgabun ayat 11. Selain itu, ada banyak sekali afirmasi positif yang dapat diambil dari Al-Qur’an.

Pandai Mengatur Waktu

Di antara kenikmatan yang seringkali dilalaikan adalah nikmat waktu luang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Dua nikmat yang kebanyakan manusia tertipu dalam hal keduanya; sehat dan waktu luang.” (HR. Bukhari).

Mahasiswa memang memiliki banyak waktu selain jadwal kuliah. Katakanlah mengambil 20 sks dengan beban 50 menit kelas, 50 menit belajar mandiri, dan 50 menit penugasan per sksnya. Dalam sepekan, masih ada waktu yang bisa digunakan untuk pengembangan diri seperti penelitian dan mengaji.

Sebagai sarana untuk mempermudah pengaturan jadwal, gunakan tools seperti google calendar, notion, spreadsheet, dan aplikasi penunjang lain. Dengan cara seperti ini, diharapkan potensi kita sebagai mahasiswa bisa termanfaatkan dengan baik.

SEKILAS INFO

Terlebih khusus di Yogyakarta, ada beberapa yayasan yang menaungi wisma muslim/muslimah dan dibekali dengan kurikulum yang baik seperti hafalan Al-Quran dan Hadis. Ada juga beberapa Ma’had yang mengajarkan Tahsin Al-Quran, Bahasa Arab dasar, dan Ilmu Agama dasar. Ada pula forum kajian islam ilmiyah untuk mahasiswa/mahasiswi yang biasa dikenal dengan FKIM dan FKKA. Tinggal kita memohon taufik dan hidayah dari Allah Ta’ala agar memudahkan kita mengikuti dan memanfaatkannya.

Semoga nasihat ini bermanfaat bagi teman-teman semua dalam menjalani kehidupan sebagai mahasiswa baru.

Ditulis: Adi Sudrajat (Alumnus Ma’had Al Ilmi Yogyakarta, Mahasiswa S1 Matematika UGM)

Dimurajaah: Ustaz Abu Salman, B.I.S.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *