45 Poin Sirah Nabi Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Bag. 1

Edisi 2110

  • Seorang Muslim perlu mengenal pribadi Rasulullahshallallahu ‘alaihi wa sallam dengan sebenar-benarnya
  • Kita diperintahkan untuk meniru dan mengikuti teladannya.
  • Semua jalan menuju Allah Ta’alaterhalang kecuali melalui jalannya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
  • Berikut ringkasan Sirah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallamoleh Syaikh Musa al ‘Azmi hafizhahullah dari kelahiran beliau hingga peristiwa hijrah ke Madinah.*

*selengkapnya dalam buletin

BAGIAN 1: Kelahiran Muhammad Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam Hingga Dewasa

  1. Abdullah bin Abdul Muthalib menikahi Aminah binti Wahb. 2 bulan sebelum Aminah melahirkan, Abdullah wafat.
  2. Senin, 12 Rabiul Awal Tahun Gajah (menurut pendapat yang terkuat), Aminah melahirkan Rasulullah.
  3. Halimah As-Sa’diyah kemudian menyusui Rasulullah bersama tiga anaknya. Rasulullah punya 7 orang saudara sepersusuan, namun tidak punya satu pun saudara kandung.
  4. Saat bersama Halimah As-Sa’diyah terjadilah peristiwa pembelahan dada beliau. Jibril mengeluarkan jantungnya, lalu mencucinya dengan Zam-zam dan membuang bagian yang buruk.
  5. Rasulullah kembali diasuh ibunya setelah genap dua tahun diasuh oleh Halimah As-Sa’diyah. Saat Nabi berusia 6 tahun, ibu beliau wafat. Kemudian beliau diasuh oleh kakeknya, Abdul Muthalib. Saat Rasulullah berusia 8 tahun, wafat pula Abdul Muthalib.
  6. Kemudian Nabi diasuh oleh pamannya, Abu Thalib. Rasullullah menggembalakan kambing dan turut serta dalam Perang Fijar.

BAGIAN 2: Pernikahan Muhammad dengan Khadijah

  1. Rasulullah juga hadir dalam Hilful Fudhul(perjanjian yang dihadiri para tokoh Quraisy). Beliau juga menjualkan barang dagangan Khadijah. Kemudian Rasulullah menikah dengan Khadijah.
  2. Saat itu usia Rasulullah berusia 25 tahun dan Khadijah 40 tahun. Mereka dikarunia 6 orang anak: Qasim, Fatimah, Ruqayyah, Ummu Kultsum, Zainab, dan Abdullah.
  3. Saat berusia 35 tahun, Rasulullah berperan dalam pembangunan Kabah yang dilakukan orang Quraisy. Mereka bersepakat menjadikan Rasulullah sebagai peletak Hajar Aswad.
  4. Rasulullah dikenal sebagai orang yang jujur dan amanah, suka menyambung silaturahim, dan akhlak terpuji lainnya.
  5. Saat berusia 40 tahun, tampaklah pada dirinya tanda-tanda kenabian: mimpi yang benar terjadi, suka menyendiri, pohon dan bebatuan mengucapkan salam, dan beliau juga melihat cahaya malaikat.

BAGIAN 3: Turunnya Wahyu dan Dimulainya Dakwah

  1. Di usia 40 itu, turunlah wahyu pertama, surat Al ‘Alaq, di Gua Hira. Para ulama sepakat bahwa itulah wahyu pertama.
  2. Fase dakwah dalam hidup beliau terbagi menjadi :
  3. Fase Mekah, terbagi menjadi: Masa sirr(sembunyi-sembunyi) dan masa terang-terangan.
  4. Fase Madinah
  5. Rasulullah memulai dakwahnya secara sirr. Masuk Islamlah kalangan keluarganya; istri dan anak-anaknya, kemudian Ali ibn Abi Thalib, dan Zaid bin Haritsah. Beliau juga mendakwahi orang-orang di luar keluarganya hingga masuk Islamlah Abu Bakar Ash Shiddiq.
  6. Dalam waktu 3 tahun dakwah secara sirr, sejumlah orang dari kalangan lemah telah memeluk Islam. Kemudian turunlah firman Allah yang memerintahkan dakwah terang-terangan yang artinya, “Maka sampaikanlah olehmu secara terang-terangan segala apa yang diperintahkan (kepadamu).”(QS. Al Hijr: 94).
  7. Rasulullah pun naik ke Bukit Shafa, lalu menyeru orang-orang dengan dakwahnya. Beliau memberitahukan bahwa dirinya adalah utusan Allah untuk sekalian alam.

BAGIAN 4: Hijrah ke Ethiopia

  1. Orang-orang kafir Quraisy terus menyakiti orang-orang yang beriman. Semakin hari, ujian semakin berat dirasakan para shahabat. Rasulullah pun mengizinkan mereka untuk hijrah ke negeri Habasyah (kawasan Ethiopia).
  2. Berangkatlah sekelompok shahabat, terdiri dari 11 orang laki-laki dan 4 orang wanita menuju Habasyah. Inilah hijrah pertama dalam Islam.
  3. Sebagian shahabat hijrah kembali ke Mekah karena ada desas-desus bahwa beberapa penduduk Mekah telah berislam
  4. Orang-orang Quraisy mulai menempuh cara lainnya. Mereka mengumpulkan harta, wanita, dan tahta agar Rasulullah berhenti dari dakwahnya.
  5. Mereka mengutus Utbah bin Rabi’ah kepada Rasulullah untuk mendiskusikan tipu daya mereka. Rasulullah menolak tawaran mereka baik yang global maupun yang rinci.
  6. Karena siksaan kafir Quraisy terus berlanjut, Rasulullahpun mengizinkan para shahabat hijrah kedua kalinya ke Habasyah.
  7. Jumlah shahabat yang ikut dalam hijrah kedua ke Habasyah: 82 laki-laki dan 18 wanita. Mereka dipimpin oleh Ja’far bin Abi Thalib.

BAGIAN 5: Pemboikotan Kafir Quraisy

  1. Ketika kaum kafir Quraisy melihat penyebaran agama Islam, mereka pun cemas dan bersepakat untuk menyakiti kaum muslimin dalam bentuk menulis surat boikot kepada seluruh keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthalib, dalam artian tidak boleh membeli barang apapun dari mereka, tidak pula menjualkan barang mereka, tidak bermajelis maupun bergaul dengan mereka, tidak menikahi wanita-wanita mereka, dan tidak membolehkan anak wanitanya untuk dinikahi oleh keluarga Bani Hasyim dan Bani Muthalib. Boikot berlangsung selama 3 tahun.
  2. Kemudian sekelompok Quraisy tersentuh hatinya dengan kondisi yang beliau sekeluarga,sehingga mereka masuk ke Kabah dan merobek surat boikot tersebut.

BAGIAN 6: Kematian Abu Thalib dan Khadijah

  1. Abu Thalib, paman Nabi wafat setelah peristiwa pemboikotan kafir Quraisy dalam keadaan kafir.
  2. Istri Nabi, Khadijah binti Khuwailid wafat setelah Abu Thalib.
  3. Rasulullah menikahi Aisyah setelah kematian Khadijah
  4. Kafir Quraisy semakin keras dalam mengganggu Nabi pasca kematian Abu Thalib. Orang-orang kecil (bukan dari kalangan bangsawan) mulai berani mengganggu Nabi.

BAGIAN 7: Dakwah ke Tha’if

  1. Kondisi menjadi semakin berat bagi Nabi di Mekah, maka beliau pun pergi menuju Tha’if dengan berjalan kaki. Menyeru dan mengajak mereka kepada Islam.
  2. Penduduk Tha’if menyambut Nabidengan lemparan batu, dan mengenai kedua kaki beliau yang mulia hingga berdarah.
  3. Malaikat Jibril bersama malaikat gunung pun turun menemui Rasulullahdan meminta beliau memilih: menghancurkan kota tersebut atau bersabar. Nabi memilih untuk bersabar.
  4. Di tahun ke-10 terjadilah peristiwa Isra’dan Mi’raj sebagai bentuk pengokohan dan pemuliaan bagi Rasulullah.

BAGIAN 8: Bai’at Aqabah

  1. Di tahun 11 kenabian, di musim haji, Rasulullah bertemu dengan enam orang rombongan dari suku Khazraj. Rombongan tersebut kemudian masuk Islam.
  2. Rombongan tersebut kembali ke Madinah dan mereka berdakwah menyeru pada Islam hingga tersebarlah Islam di tengah-tengah mereka.
  3. Delegasi jamaah haji dari kaum Anshar yang terdiri dari 12 orang menemui Nabi, membaiat beliau dalam peristiwa Baiat Aqabah I. Ketika rombongan Anshar ini hendak kembali ke Madinah, Rasulullah mengutus Mush’ab ibn Umair untuk mengajari Islam kepada kaum Anshar.
  4. Pada tahun ke 13 kenabian, 73 oranglaki-laki dan 2 orang perempuan Anshar berangkat menemui Nabi di musim haji pada peristiwa Baiat Kubra, yang dikenal juga dengan Baiat Aqabah II.

BAGIAN 9: Hijrah ke Madinah

  1. Rasulullah kemudian mewajibkan para shahabatnya untuk berhijrah ke Madinah, bergabung dengan kalangan Anshar.
  2. Yang pertama di antara para sahabat Nabi yang sampai di Madinah ialah Mush’ab ibn Umair dan Ibn Ummi Maktum, kemudian Umar, Bilal, dan Sa’ad
  3. Proses hijrah para sahabat tidaklah mudah, bahkan amatlahsulit karena kaum kafir Quraisy meletakkan berbagai rintangan untuk mencegah hijrahnya para shahabat.
  4. Tidaklah berlalu kurun waktu 2 bulan setelah Baiat Aqabah II melainkan tidak tersisa seorang pun kaum muslimin di Mekkah, kecuali Rasulullah, Abu Bakar As Shiddiq dan keluarganya, atau sekelompok orang yang lemah dan tidak mampu untuk berhijrah.
  5. Nabi kemudian mengabarkan kepada Abu Bakar As Shiddiq untuk berhijrah, sekaligus memberitahukan bahwa beliaulah yang menjadi kawan seperjalanan Nabi. Maka Abu Bakar As Shiddiq pun mempersiapkan 2 unta, untuknya dan untuk Rasulullah.
  6. Allah Ta’alamenjaga Nabi-Nya dari rencana kafir Quraisy yang keji untuk membunuh beliau, dan mengabarkan kepada beliau tentang rencana tersebut. Rasulullah dan Abu Bakar As Shiddiq bersembunyi di dalam Gua Tsur selama 3 hari.
  7. Rasulullah dan rombongannya kemudian sampai, dengan penjagaan dari Allah dan perhatian-Nya, di Quba pada hari Senin 12 Rabi’ul Awwal tahun 14 dari kenabian, dan hari itu kemudian ditetapkan sebagai tahun ke-1 Hijriah.
  8. Penduduk Madinah teramat bahagia dengan kedatangan Rasulullah.

Ditulis : Yhouga Ariesta, S.T. (Alumni Ma’had Al-‘Ilmi Yogyakarta)

Dimurajaah : Ustaz Abu Salman, B.I.S.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *