Sucikanlah Hartamu dengan Zakat

At Tauhid edisi III/21

Oleh: Muhammad Abduh Tuasikal

Kaum muslimin yang semoga selalu mendapatkan rahmat Allah. Sesungguhnya zakat merupakan perkara penting dalam agama Islam sebagaimana shalat 5 waktu. Oleh karena itu, Allah Ta’ala sering mengiringi penyebutan zakat dalam Al Qur’an dengan shalat agar kita tidak hanya memperhatikan hak Allah saja, akan tetapi juga memperhatikan hak sesama dengan mengurangi beban saudara-saudara kita yang tidak mampu melalui zakat.

Namun saat ini kesadaran kaum muslimin untuk menunaikan zakat sangatlah kurang. Di antara mereka menganggap remeh rukun Islam yang satu ini. Ada yang enggan menunaikannya karena rasa bakhil dan takut hartanya akan berkurang. Padahal di balik syari’at zakat ini terdapat faedah dan hikmah yang begitu banyak, yang dapat dirasakan oleh individu maupun masyarakat. Di antara faedah dan hikmah tersebut adalah:

1. Menyempurnakan keislaman seorang hamba. Zakat merupakan bagian dari rukun Islam yang lima. Apabila seseorang melakukannya, maka keislamannya akan menjadi sempurna. Hal ini tidak diragukan lagi merupakan suatu tujuan/hikmah yang amat agung dan setiap muslim pasti selalu berusaha agar keislamannya menjadi sempurna.

2. Menunjukkan benarnya iman seseorang. Sesungguhnya harta adalah sesuatu yang sangat dicintai oleh hati. Sesuatu yang dicintai itu tidaklah dikeluarkan kecuali dengan mengharap balasan yang semisal atau bahkan lebih dari yang dikeluarkan. Oleh karena itu, zakat disebut juga shodaqoh (yang berasal dari kata shidiq yang berarti benar/jujur, -pen) karena zakat akan menunjukkan benarnya iman muzakki (baca: orang yang mengeluarkan zakat) yang mengharapkan ridha Allah dengan zakatnya tersebut.

3. Membuat keimanan seseorang menjadi sempurna. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, ”Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian sehingga dia mencintai saudaranya sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri.” (HR. Muslim). Wahai saudaraku, sebagaimana engkau mencintai jika ada saudaramu meringankan kesusahanmu. Begitu juga seharusnya engkau suka untuk meringankan kesusahan saudaramu. Maka pemberian seperti ini merupakan tanda kesempurnaan iman seseorang.

4. Memadamkan kemarahan orang miskin. Terkadang orang miskin menjadi marah karena melihat orang kaya hidup mewah. Orang kaya dapat memakai kendaraan yang dia suka (dengan berganti-ganti) atau tinggal di rumah mana saja yang dia mau. Tidak ragu lagi, pasti akan timbul sesuatu (kemarahan, -pen) pada hati orang miskin. Apabila orang kaya berderma pada mereka, maka padamlah kemarahan tersebut. Mereka akan mengatakan,”Saudara-saudara kami ini mengetahui kami berada dalam kesusahan”. Maka orang miskin tersebut akan suka dan timbul rasa cinta kepada orang kaya yang berderma tadi.

5. Menghalangi berbagai bentuk pencurian, pemaksaan, dan perampasan. Karena dengan zakat, sebagian kebutuhan orang yang hidupnya dalam kemiskinan sudah terpenuhi, sehingga hal ini menghalangi mereka untuk merampas harta orang-orang kaya atau berbuat jahat kepada mereka.

6. Menambah harta. Terkadang Allah membuka pintu rizki dari harta yang dizakati. Sebagaimana terdapat dalam hadits yang artinya, ”Sedekah tidaklah mengurangi harta” (HR. Muslim).

7. Merupakan sebab turunnya banyak kebaikan. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, ”Tidaklah suatu kaum enggan menunaikan zakat dari hartanya, melainkan Allah juga akan enggan menurunkan hujan dari langit.” (Shohih, HR. Ibnu Majah)

8. Dosa akan terampuni. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya, ”Sedekah itu akan memadamkan dosa sebagaimana air dapat memadamkan api.” (Shohih, HR. Tirmidzi, An Nasa’i, Ibnu Majah)

(Faedah-faedah di atas kami ringkaskan dari Kitab ‘Syarhul Mumthi’ ‘ala Zaadil Mustaqni’ yang ditulis oleh Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin –rahimahullah-)

Jika telah mencapai nishab dan haul, segeralah tunaikan zakat.

Kaum muslimin -yang selalu mengharapkan kebaikan dan mengharapkan surga Allah- segeralah tunaikan zakat yang wajib bagi kalian agar memperoleh berbagai faedah di atas. Ingatlah bahwa zakat bukanlah wajib ditunaikan hanya ketika akhir bulan Ramadhan saja berupa zakat fitri. Akan tetapi, zakat itu juga wajib bagi 5 kelompok harta yaitu: emas, perak, keuntungan perdangan, hewan ternak (yaitu unta, sapi, dan domba), dan hasil bumi (berupa tanaman, dll). Kelima kelompok harta tersebut ditunaikan ketika sudah mencapai nishab, yaitu ukuran tertentu menurut syari’at) dan telah mencapai haul, yaitu masa 1 tahun (kecuali untuk zakat anak hewan ternak dan zakat tanaman).

Wahai saudaraku, segeralah tunaikan zakat sebagai kewajiban bagi kalian di amil-amil zakat ketika telah memenuhi syarat nishab dan haul-nya. Berlombalah dalam kebaikan dan ingatlah selalu nasib saudaramun yang berada dalam kesusahan. Sesungguhnya dengan engkau mengeluarkan zakat akan meringankan beban mereka yang tidak mampu. Ingat pula, sebab bangsa ini sering tertimpa berbagai macam bencana dan cobaan adalah disebabkan kita enggan melakukan ketaatan kepada Allah, di antaranya kita enggan untuk menunaikan zakat.

Semoga Allah selalu menganugerahi kita untuk selalu istiqomah dalam melakukan ketaatan kepada-Nya. [Muhammad Abduh Tuasikal]

8 comments

  1. Assalamu’alaikum ustad, apakah zakat hanya diwajibkan bagi yg telah terpenuhinya nisab & haul? Trus bgmna kalau kita memotong 2,5 persen dari penghasilan kita tiap bulan untuk zakat, kalau dihitung 1 tahun mungkin sudah terpenuhi nisabnya? Karena kalau menanti nisab & haul blm tentu kita bisa mengeluarkan zakat, karena kebutuhan hidup manusia itu tdk pernah ada cukupnya, uang akan terus berputar. Juga ada hadits yg menyuruh menzakati gelang emas yg dipakaikan pd anak kecil, yg blm tentu gelang emas itu mencapai nisabnya.

  2. tahulah Muslim Indonesia terbesar di dunia, 10 besar terkaya versi mjlah forbes. akan tetapi dari pejabat yang ada termasuk yang di majlis politik tidak bersungguh untuk memberi contoh kepada bawahan dan memberi penghargaan. aturan sudah ada, tapi sampai di undang- undang , peraturan Menteri, peraturan Daerah, tapi di masing – masing unit kerja atau lembaga kantor ada rasa takut di omelin bawahan, padahal bila bersatu mengumpulkan. masya Allah yakinlah TKI/ TKW tidak ada, rakyat lebih sejahtera karena hidup di negaranya sendiri. maaf trim.kediri

  3. of course like your website but you have to take a look at the spelling on quite a few of your
    posts. A number of them are rife with spelling issues and I find it very bothersome to inform the reality
    on the other hand I will certainly come back again.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *