Teori Orientalis yang Telah Usang

Suatu hal yang mengagetkan ketika penulis membaca salah satu artikel Ulil Abshar Abdalla [pentolan Jaringan Islam Liberal] yang menyinggung teori Projecting Back (proyeksi ke belakang). Teori ini mula-mula dikembangkan oleh orientalis asal Hongaria, Ignaz Goldziher, yang kemudian diteruskan muridnya, Joseph Schact (asal Jerman). Teori ini dikemukakan untuk meruntuhkan metode sanad (rantai periwayatan) hadits yang telah disusun dengan baik oleh para ulama Islam.

Dalam teori ini, terdapat anggapan bahwa sanad-sanad hadits yang tersebar saat ini adalah buatan para ahli fikih sendiri untuk melegitimasi pendapat fikihnya, yang dilakukan dengan cara memproyeksikannya ke belakang, yaitu dengan menyandarkannya kepada Nabi, atau tokoh-tokoh di belakang mereka. Pemikirannya ini, dilambungkan dalam dua buku Schacht yang mengguncang dunia, The Origins of Muhammadan Jurisprudence (1950) dan An Introduction to Islamic Law (1964).

Amalan Keliru Di Bulan Ramadhan

Para pembaca At Tauhid yang semoga selalu mendapatkan limpahan barokah dari Allah. Tidak terasa tinggal menghitung hari lagi kita akan menginjak bulan Ramadhan. Melanjutkan edisi ramadhan sebelumnya, saat ini At Tauhid akan mengangkat tema amalan keliru di bulan Ramadhan. Selain itu, kami akan menyebutkan beberapa hadits lemah dan palsu yang sering tersebar di tengah-tengah kaum muslimin berkaitan dengan bulan Ramadhan. Pembahasan ini sengaja kami angkat agar dapat meluruskan berbagai kekeliruan yang selama ini terjadi. Karena sungguh amalan tanpa petunjuk dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, itu hanya sia-sia belaka. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa mengamalkan suatu amalan yang tidak ada tuntunan dari kami, maka amalannya tertolak.” (HR. Muslim)