Setiap anak yang sayang dan cinta kepada kedua orang tuanya tentunya ingin sekali membahagiakan keduanya baik di dunia maupun di akhirat

Setiap anak yang sayang dan cinta kepada kedua orang tuanya tentunya ingin sekali membahagiakan keduanya baik di dunia maupun di akhirat
Kita mendapati bahwa orang yang berbakti kepada kedua orangtuanya, dianugerahi Allah anak-anak yang berbakti kepadanya. Adapun orang yang tidak berbakti kepada kedua orangtuanya, akan Allah berikan kepadanya anak-anak yang durhaka kepadanya.
Alhamdulilllah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« رَغÙÙ…ÙŽ أَنْÙÙÙ‡Ù Ø«Ùمَّ رَغÙÙ…ÙŽ أَنْÙÙÙ‡Ù Ø«Ùمَّ رَغÙÙ…ÙŽ أَنْÙÙه٠». Ù‚Ùيلَ مَنْ يَا رَسÙولَ اللَّه٠قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ ÙˆÙŽØ§Ù„ÙØ¯ÙŽÙŠÙ’ه٠عÙنْدَ Ø§Ù„Ù’ÙƒÙØ¨ÙŽØ±Ù Ø£ÙŽØÙŽØ¯ÙŽÙ‡Ùمَا أَوْ ÙƒÙلَيْهÙمَا Ø«Ùمَّ لَمْ يَدْخÙل٠الْجَنَّةَ »
“Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, â€(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.” (HR. Muslim)
Dari Abdullah bin ’Umar, ia berkata,
Ø±ÙØ¶ÙŽØ§ الرَّبّ٠ÙÙÙŠ Ø±ÙØ¶ÙŽØ§ Ø§Ù„Ù’ÙˆÙŽØ§Ù„ÙØ¯Ù ÙˆÙŽ سَخَط٠الرَّبّ٠ÙÙÙŠ Ø³ÙŽØ®ÙŽØ·Ù Ø§Ù„Ù’ÙˆÙŽØ§Ù„ÙØ¯Ù
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (Adabul Mufrod no. 2. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan jika sampai pada sahabat, namun shahih jika sampai pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam)