Edisi 1808 Muqaddimah Surah Al Ikhlash, sebuah surah di dalam

Edisi 1808 Muqaddimah Surah Al Ikhlash, sebuah surah di dalam
Buletin At-Tauhid edisi 34 Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), “Demi masa.
Huruf wau dalam ayat ini disebut dengan wau qasam, yang dalam bahasa arab digunakan untuk bersumpah. Maka ayat pertama ini termasuk bentuk kalimat sumpah atau qasam. Dalam ayat ini Allah Ta’ala bersumpah dengan salah satu makhluk-Nya yaitu al ashr. Imam Al Qurthubi menjelaskan dalam tafsirnya bahwa ada tiga pendapat ulama dalam menafsirkan makna al ashr berikut.
Allah ta’ala berfirman: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al Qur’an) pada malam kemuliaan. Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan. Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan ijin Tuhannya untuk mengatur segala urusan. Malam itu penuh kesejahteraan sampai terbit fajar.” (QS. Al Qadr: 1-5).
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, nasehat menasehati supaya menaati kebenaran, dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.†(QS. Al Ashr : 1-3)
Allah Ta’ala bersumpah (dengan waktu –pent) bahwa semua manusia berada dalam kerugian dan kebinasaan. “kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal salehâ€. Kemudian Allah mengecualikan orang-orang yang beriman dengan amalan hati mereka dan beramal shalih dengan perbuatan mereka. “nasehat menasehati supaya mentaati kebenaranâ€, yaitu mengerjakan ketaatan dan meninggalkan keharaman. “Dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaranâ€, yaitu bersabar menghadapi musibah, taqdir, dan gangguan orang-orang yang menentang amar ma’ruf nahi munkar. (Tafsir Al Quranul ‘Azhim, Ibnu Katsir)