Baiknya amalan dhohir seseorang seharusnya menunjukkan baiknya hatinya. Akan tetapi,
Category: Akhlaq
Rahmat Allah Mendahului Murka-Nya
Pembaca Buletin At Tauhid yang semoga dirahmati oleh Allah. Terdapat
Keutamaan Bersabar
Pembaca yang dirahmati Allah ta’ala, setiap kita pasti memiliki permasalahan. Bahkan terkadang sangat berat sehingga benar-benar menguji kesabaran kita. Sebagian orang ada yang sampai berkata “Kesabaran saya sudah habisâ€, atau bahkan sampai keluar ucapan “Mengapa saya tertimpa musibah semacam ini, apa dosa saya, apa kesalahan saya, padahal saya juga sudah banyak beribadah, sungguh Tuhan tidak adil”. Ini sebagian contoh perkataan yang sering kita dengar. Namun perkataan tersebut tidaklah dibenarkan dalam syari’at Islam, bahkan menunjukkan lemahnya tauhid seseorang. Pada edisi buletin kali ini, kami akan mengulas secara singkat mengenai perkara yang sangat penting dimiliki setiap muslim, yaitu kesabaran.
Keutamaan Mencintai Orang Miskin
Ada sebuah do’a yang diajarkan oleh Nabi kita Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam yang isinya: Allahumma inni as-aluka fi’lal khoiroot wa tarkal munkaroot wa hubbal masaakiin … (Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk mudah melakukan kebaikan dan meninggalkan kemungkaran serta aku memohon pada-Mu sifat mencintai orang miskin). Dari do’a ini saja menunjukkan keutamaan seorang muslim mencintai orang miskin. Lalu kenapa sampai Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam seraya berdo’a sedemikian rupa? Apa gerangan dengan si miskin? Mencintai orang miskin adalah tanda ikhlasnya cinta seseorang. Karena apa yang dia harap dari si miskin? Si miskin tidak memiliki materi atau harta yang banyak. Beda halnya dengan seseorang mencintai orang kaya, pasti ada maksud, ada udang di balik batu. Dan kadang maksud mencintai orang kaya tadi tidak ikhlas. Inilah di antara alasan kenapa Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam mengajarkan do’a yang demikian kepada kita.

Interaksi dengan Non Muslim
Setelah kami membahas berkenaan dengan ucapan selamat natal, agar tidak disalahpahami, sekarang kami akan utarakan beberapa hal yang mestinya diketahui bahwa hal-hal ini tidak termasuk loyal (wala’) pada orang kafir. Dalam penjelasan kali ini akan dijelaskan bahwa ada sebagian bentuk muamalah dengan mereka yang hukumnya wajib, ada yang sunnah dan ada yang cuma sekedar dibolehkan.
Nikmat Persaudaraan
Sebagai seorang muslim, kita hendaknya senantiasa mensyukuri nikmat yang telah Allah ta’ala berikan kepada diri kita. Demikian pula, kita harus mensyukuri nikmat yang Allah ta’ala curahkan kepada kaum muslimin yang berkaitan dengan agamanya. Di antara sekian banyak nikmat tersebut adalah nikmat ukhuwah (persaudaraan) antar kaum muslimin di atas agama Islam ini…
Semestinya kita semua mengetahui bahwa salah satu faktor pengokoh agama Islam ini adalah jalinan persaudaraan yang erat antar pemeluknya. Jalinan persaudaraan yang dibangun karena Allah dan di atas jalan-Nya merupakan sesuatu yang jarang ditemukan belakangan ini. Tak sedikit kaum muslimin melupakan hal ini. Akibatnya, tak jarang kita jumpai perselisihan dan pertikaian tersebar di tengah-tengah. Padahal, persaudaraan yang dibangun karena Allah dan di atas jalan-Nya akan mendatangkan banyak keutamaan. Semoga pembahasan yang singkat ini memberi petunjuk pada kaum muslimin untuk semakin mengokohkan tali persaudaraan di antara mereka.

Nikmat persaudaraan
At Tauhid Edisi VII/14Oleh Arif Rohman Habib* Sebagai seorang muslim,

Durhaka Kepada Orang Tua
Kita mendapati bahwa orang yang berbakti kepada kedua orangtuanya, dianugerahi Allah anak-anak yang berbakti kepadanya. Adapun orang yang tidak berbakti kepada kedua orangtuanya, akan Allah berikan kepadanya anak-anak yang durhaka kepadanya.

Bukan Pria Idaman
Manusia idaman sejati adalah makhluk langka. Begitu banyak ujian dan rintangan untuk menjadi seorang idaman sejati. Kebalikannya, yang bukan idaman malah tersebar ke mana-mana. Inilah yang akan kita bahas pada kesempatan kali ini. Siapakah pria yang tidak pantas menjadi idaman dan tambatan hati? Apa saja ciri-ciri mereka? Mudah-mudahan -dengan izin Allah- kami dapat mengungkapkannya pada tulisan yang singkat ini.

Buktikan Cintamu
Dengan berbagai macam cara seseorang akan mencurahkan usahanya untuk membuktikan cintanya pada kekasihnya. Begitu pula kecintaan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setiap orang pun punya berbagai cara untuk membuktikannya. Namun tidak semua cara tersebut benar, ada di sana cara-cara yang keliru. Itulah yang akan diangkat pada tulisan ini. Semoga Allah memudahkan dan memberikan kepahaman.
Bukti Cinta Nabi
Dengan berbagai macam cara seseorang akan mencurahkan usahanya untuk membuktikan cintanya pada kekasihnya. Begitu pula kecintaan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Setiap orang pun punya berbagai cara untuk membuktikannya. Namun tidak semua cara tersebut benar, ada di sana cara-cara yang keliru. Itulah yang nanti diangkat pada tulisan kali ini. Semoga Allah memudahkan dan memberikan kepahaman.
Ibu, Ayah… Aku Ingin Meraih Surga
Alhamdulilllah wa shalaatu wa salaamu ‘ala Rosulillah wa ‘ala alihi wa shohbihi ajma’in. Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
« رَغÙÙ…ÙŽ أَنْÙÙÙ‡Ù Ø«Ùمَّ رَغÙÙ…ÙŽ أَنْÙÙÙ‡Ù Ø«Ùمَّ رَغÙÙ…ÙŽ أَنْÙÙه٠». Ù‚Ùيلَ مَنْ يَا رَسÙولَ اللَّه٠قَالَ « مَنْ أَدْرَكَ ÙˆÙŽØ§Ù„ÙØ¯ÙŽÙŠÙ’ه٠عÙنْدَ Ø§Ù„Ù’ÙƒÙØ¨ÙŽØ±Ù Ø£ÙŽØÙŽØ¯ÙŽÙ‡Ùمَا أَوْ ÙƒÙلَيْهÙمَا Ø«Ùمَّ لَمْ يَدْخÙل٠الْجَنَّةَ »
“Sungguh terhina, sungguh terhina, sungguh terhina.” Ada yang bertanya, “Siapa, wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, â€(Sungguh hina) seorang yang mendapati kedua orang tuanya yang masih hidup atau salah satu dari keduanya ketika mereka telah tua, namun justru ia tidak masuk surga.” (HR. Muslim)
Dari Abdullah bin ’Umar, ia berkata,
Ø±ÙØ¶ÙŽØ§ الرَّبّ٠ÙÙÙŠ Ø±ÙØ¶ÙŽØ§ Ø§Ù„Ù’ÙˆÙŽØ§Ù„ÙØ¯Ù ÙˆÙŽ سَخَط٠الرَّبّ٠ÙÙÙŠ Ø³ÙŽØ®ÙŽØ·Ù Ø§Ù„Ù’ÙˆÙŽØ§Ù„ÙØ¯Ù
“Ridha Allah tergantung pada ridha orang tua dan murka Allah tergantung pada murka orang tua.” (Adabul Mufrod no. 2. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan jika sampai pada sahabat, namun shahih jika sampai pada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam)
Cinta Bukanlah Disalurkan Lewat Pacaran
Cinta kepada lain jenis merupakan hal yang fitrah bagi manusia. Karena sebab cintalah, keberlangsungan hidup manusia bisa terjaga. Oleh sebab itu, Allah Ta’ala menjadikan wanita sebagai perhiasan dunia dan kenikmatan bagi penghuni surga. Islam sebagai agama yang sempurna juga telah mengatur bagaimana menyalurkan fitrah cinta tersebut dalam syariatnya yang rahmatan lil ‘alamin. Namun, bagaimanakah jika cinta itu disalurkan melalui cara yang tidak syar`i? Fenomena itulah yang melanda hampir sebagian besar anak muda saat ini. Penyaluran cinta ala mereka biasa disebut dengan pacaran. Berikut adalah beberapa tinjauan syari’at Islam mengenai pacaran.
Antara Cinta Nabi dan Maulid Nabi
Engkau harus mencintai Nabimu dan semua cinta butuh bukti. Saudaraku yang semoga selalu mendapatkan taufik Allah Ta’ala. Itulah yang harus dimiliki setiap muslim yaitu hendaklah Nabinya lebih dia cintai dari makhluk lainnya. Anas bin Malik mengatakan bahwa Rasulullah shallallahu ’alaihi wa sallam bersabda, “Salah seorang di antara kalian tidak akan beriman sampai aku lebih dia cintai daripada anaknya, orang tuanya bahkan seluruh manusia.†(HR. Bukhari dan Muslim)
Cinta bukanlah hanya klaim semata. Semua cinta harus dengan bukti. Di antara bentuk cinta pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah ittiba’ (mengikuti), taat dan berpegang teguh pada petunjuknya. Karena ingatlah, ketaatan pada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah buah dari kecintaan.
Penyair Arab mengatakan: Sekiranya cintamu itu benar niscaya engkau akan mentaatinya. Karena orang yang mencintai tentu akan mentaati orang yang dicintainya.
Lalu apakah betul cinta Nabi harus dibuktikan dengan mengenang hari kelahiran beliau dalam acara maulid Nabi?
Produk Asli Buatan Orang Kafir
Masih ingatkah Anda ketika negara kita kedatangan “tamu†presiden AS George Bush pada akhir November 2006 lalu? Ketika itu banyak muncul reaksi dari kaum muslimin Indonesia yang intinya menginginkan supaya Bush pulang kampung. Usirlah Bush dari bumi Indonesia!! Kita lihat organisasi atau gerakan da’wah menggelar aksi demonstrasi untuk mengusir Bush dari bumi Indonesia. Kita sepakat bahwa Bush adalah musuh Islam dan kaum muslimin. Tetapi permasalahan yang perlu untuk dijelaskan kepada kaum muslimin adalah apakah benar harus menggunakan demonstrasi untuk mengusir Bush? Apakah dibolehkan melakukan unjuk rasa untuk menentang keputusan pemerintah yang itu memberatkan rakyat? Apakah boleh mengerahkan wanita-wanita ke jalan-jalan, berteriak-teriak menentang pemerintah? Yang hal ini sering kita dapati dilakukan oleh gerakan da’wah islam, bahkan mereka menyatakan hal ini adalah salah satu bentuk jihad melawan ketidakadilan atau jihad melawan orang kafir. Oleh karena itu, perlu kiranya ada penjelasan tentang demonstrasi dan hukumnya walaupun dalam tulisan yang cukup ringkas berikut ini.
Tidurlah Sesuai dengan Tuntunan Nabimu!!
Sesungguhnya seorang muslim memandang tidur sebagai nikmat Allah yang diberikan kepada hamba-Nya. Allah berfirman yang artinya, “Dan karena rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang, supaya kamu beristirahat pada malam itu dan supaya kamu mencari sebahagian dari karunia-Nya (pada siang hari) dan agar kamu bersyukur kepada-Nyaâ€. (QS. Al-Qoshos: 73). Dan Firman Allah Ta’ala yang artinya, “Dan Kami jadikan tidurmu untuk istirahat†(QS. An-Naba: 9).
Tidur seorang hamba pada waktu malam setelah segala aktivitas yang dilakukannya pada siang hari, akan membantu tubuhnya menjadi segar untuk bisa melakukan aktivitas pada esok hari, juga akan membantu tubuhnya lebih bersemangat untuk melakukan ketaatan kepada Allah Ta’ala. Maka dengan nikmat yang besar ini hendaknya seorang muslim bersemangat untuk menjaga tuntunan yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam masalah adab-adab yang berkaitan dengan tidur.