Bersegara Bertaubat

Buletin At-Tauhid edisi 02 Tahun XIV

Segala puji hanya milik Allah ta’ala. Kita memuji-Nya, memohon pertolongan, petunjuk serta ampunan-Nya. Kita berlindung dari kejahatan diri dan keburukan amal perbuatan kita. Shalawat dan salam semoga tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam
beserta para keluarga dan sahabat beliau. Amma ba’du.

Para pembaca yang semoga selalu dirahmati oleh Allah ta’ala, pernahkah kita merasakan hidup kita hampa? Segala urusan menjadi sulit tanpa kita tau apa penyebabnya? Atau musibah datang silih berganti menghampiri hidup kita? Ketahuilah, bahwa itu semua merupakan
akibat dari dosa dan maksiat yang pernah kita lakukan. Allah Ta’ala berfirman, “Dan
apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan
tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahankesalahanmu)
”. (QS. Asy-Syura: 30)

 

Setiap Kita Pernah Melakukan Dosa

Sipakah diantara kita yang tidak pernah melakukan dosa dan maksiat? Pasti kita pernah melakukan dosa, baik yang disengaja atau tidak, dosa kecil ataupun besar, dosa yang berkaitan dengan hak Allah maupun makhlukNya serta dosa-dosa lain yang tidak dapat kita
hitung lagi jumlahnya. Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Setiap anak cucu Adam itu banyak berbuat salah, dan sebaik-baik orang yang banyak berbuat salah ialah orang yang banyak bertaubat.” (HR. Ibnu Majah,dinilai hasan oleh Al Albani).

Jangan Berputus Asa dari Rahmat Allah

Meskipun dosa dan maksiat yang telah kita lakukan sudah tidak terhitung lagi jumlahnya, jangan pernah ragu untuk segera bertaubat karena Allah ta’ala berfirman, “Katakanlah: “Hai hambahamba-Ku yang malampaui batas terhadap diri mereka sendiri, janganlah kamu
berputus asa dari rahmat Allah. Sesungguhnya Allah mengampuni dosadosa semuanya. Sesungguhnya Dia-lah Yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
” (QS. Az Zumar: 53). Imam Ibnu Katsir rahimahullah mengatakan, “Ayat yang mulia ini berisi seruan kepada
setiap orang yang berbuat maksiat baik dosa kekafiran dan lainnya untuk segera bertaubat kepada Allah. Ayat ini mengabarkan bahwa Allah akan mengampuni seluruh dosa bagi siapa yang ingin bertaubat dari dosa-dosa tersebut, walaupun dosa tersebut amat banyak, bagai buih di lautan (Tafsir Al-Qur’an ‘Azhim, 7/106).

 

Hakikat Taubat

Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin rahimahullah berkata, “Taubat secara bahasa artinya kembali, adapun menurut syariat, taubat artinya kembali orang yang bertaubat. Bahkan baginya apabila sudah bertaubat dari dosa, maka sudah tidak ada sesuatu yang lain yang wajib atasnya, padahal dia masih harus bertaubat karena menunda-nunda taubat  tersebut.”  (Madarij as-Salikin, 1/297).

 

Bahaya Menunda Taubat

Hendaklah kita jangan menunda taubat kepada Allah Ta’ala, karena:

  1. Menunda taubat adalah dosa tersendiri
  2. Dikhwatirkan maut akan datang menjemput sebelum kita sempat bertaubat.
  3. Titik hitam akan semakin menodai hati, sehingga hati semakin sulit tergerak untuk bertaubat
  4. Dikhwatirkan Allah akan membongkar aib kita
  5. Kemaksiatan yang kita lakukan akan menjerumuskan kepada kemaksiatan yang lain

Penutup
Para pembaca rahimakumullah, demikianlah sedikit pembahasan mengenai kewajiban untuk segera bertaubat, semoga Allah ta’ala memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita agar dapat selalu bertaubat dari setiap dosa yang telah kita lakukan serta memberikan kepada kita khusnul khotimah.

Penulis : Wahyu Sigit Permadi (Alumnus Ma’had Al ‘Ilmi Yogyakarta)
Murojaah : Ustadz Abu Salman, BIS.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *